Marc Marquez FanFic

Tell Your Mom, I Love Her! #9

photocat_tellyourmomilovehercover2

Happy Reading ya, guys ☺️

*************************

Part 9 :

Mata pria itu memerah dan wajahnya pun tak bersahabat sama sekali. Tampak ada amarah yang tertahan disana. Dan tanpa harus menyimpan lama lagi amarah itu, diambilnya jacket beserta kunci mobil dan bergegas keluar dari apartemen mewah miliknya. Pikirnya, seseorang harus bertanggung jawab atas amarahnya ini. Dan seseorang itulah yang mungkin saja akan menjadi pelampiasan amarahnya ini.
Tak memakan waktu lama, Ferrari putih itu sudah terparkir diarea parkir rumah sakit De Deu. Dan segera, si pengemudi turun dan berjalan cepat masuk kedalam rumah sakit.
Semakin dekat dengan tempat yang akan dia tuju, semakin menggebu pula amarah itu didalam hatinya. Kau benar-benar harus bertanggung jawab brengsek! batin pria itu.
Dan tepat sesampai pria itu didepan sebuah poli, ia menemukan sosok yang ia cari. Sosok yang menurutnya patut menjadi pelampiasan amarahnya itu.
“Ikut aku sebentar.” Bisiknya dengan suara rendah pada sosok didepannya sedang orang itu hanya mematuh dan mengikuti arah langkah Scott.
“Kau mau apa?” Tanya sosok itu tak kalah sengit sesampai mereka didepan sebuah koridor sepi, “..jangan bilang kau kemari mau mencari Ji Eun lagi? Itu tidak akan kubiarkan.”
“Dengarkan aku Marc Marquez Alenta, dengar! Aku tidak akan sungkan lagi padamu jika kau terus menerus menghalangiku bertemu Ji Eun maupun Hanna. Aku bahkan akan sengaja melupakan kerjasama antar rumah sakit kita untuk membuatmu tak lagi menjadi pengganggu. Jadi, sebaiknya kau mundur perlahan dan menjauh dari urusanku.”
“Segala sesuatu yang berhubungan dengan Ji Eun dan Hanna juga menjadi urusanku, Scott Redding. Dan kau pikir aku akan takut pada ancamanmu itu? Aku pun mungkin akan melakukan hal yang lebih dari itu untuk membuatmu makin menjauh dari Ji Eun dan Hanna, Scott.”
Scott mengepal kesal kedua tangannya. Sorot matanya makin bengis, “..kau tau..aku akan merebut Ji Eun dan Hanna bagaimana pun caranya. Entah itu dengan cara bersih atau kotor sekali pun!” Desisnya bengis dengan suara rendah.
Tak mau kalah, Marc pun menatap sengit tepat kedalam mata Scott, “..kalau begitu sama denganku. Aku pun akan mempertahankan Ji Eun dan Hanna dengan cara apa pun.”
Ujar Marc kemudian berlalu pergi meninggalkan Scott.
Kita lihat saja, dr. Marquez..kita lihat saja.

“Kau dari mana saja, hah?!” Semprot seorang wanita dengan kesalnya saat Marc baru saja masuk kedalam ruang poli, “..ini memang rumah sakit milikmu..tapi, yang memberikan nilai disini adalah aku. Dan kira-kira apa yang terjadi jika aku memberimu nilai C- Marc?”
“Kau boleh anggap aku gila atau apa..tapi, sungguh. Aku suka melihatmu marah-marah padaku seperti itu. Kau makin manis.” Goda Marc sembari tersenyum jahil kearah Ji Eun. Dan tentu saja, tanpa menunggu sedetik lagi, map berisi dokumen itu menghantam pucuk kepala Marc dengan keras.
“Lain kali bukan dengan map lagi, tuan Marquez. Tapi dengan benda yang jauh lebih keras dan yang pasti membuatmu segera sadar.”
Ji Eun berlalu dari hadapan Marc dan hilang dibalik pintu ruangannya. Entah mengapa hantaman tadi tak terasa sakit dikepala Marc, Aah! Itulah cinta..bahkan kotoran burung pun akan terasa seperti coklat, mungkin? pikir Marc geli.
“Lagi dan lagi..kau itu tidak bosan ya Marc dimarahi begitu terus?”
Seketika suara Tito membuat Marc segera sadar dari lamunannya, “..entahlah, mungkin aku lebih suka dia seperti itu.”
“Mungkin pukulan tadi kurang keras, ya? Atau terlampau keras sampai membuatmu makin gila?”
Tito menggaruk-garuk tengkuknya yang tak terasa gatal dengan perasaan bingung, “..aku bahkan tak percaya kalau kalian berdua sudah menjadi sepasang kekasih. Menurutku itu terlalu cepat, Marc. Apa kau tidak curiga?”
“Curiga? Maksudmu?”
“Yaah..mungkin saja ada sesuatu yang membuatnya terpaksa menerimamu, mungkin?” Tebak Tito asal dan hanya dijawab Marc dengan gelengan kepala.
“Kau terlalu banyak menonton film Detective Conan, Tito..sudahlah. Sekarang kembali bekerja sebelum dia keluar lagi dan menghantam kepala kita dengan vas bunga.”

*************************

          Pandangan Marc tak lepas dari dua bocah yang sibuk berkejar-kejaran disana. Sedang seorang wanita terus memperhatikan Marc dengan tatapan lembut, “..anak lelaki itu bernama Leo. Dia teman Hanna dan kau tau, ibunya dan ibuku bahkan sudah menjodohkan mereka berdua.” Tutur wanita itu geli.
“Mungkin itu keputusan yang tepat.” Balas Marc sembari terkikik pelan, “..karena kulihat Hanna tampak begitu nyaman bersama Leo sampai lupa pada keberadaan kita disini.”
Ji Eun tak berujar lagi selain mengangguk kemudian kembali membereskan kotak-kotak bekal yang sudah kosong itu masuk kedalam keranjang. Merasa diabaikan, segera pria itu menarik pinggang Ji Eun dan merangkul wanita itu dari belakang, “..bahkan kau juga mengabaikanku. Aku kesepian, tau!” Rajuk Marc manja. Pria itu membenamkan wajahnya dibahu mungil Ji Eun dan membiarkan aroma parfum gadis itu masuk kedalam hidungnya.
“Aku mencintaimu.” Bisik Marc lembut dibahu Ji Eun.
“Aku juga.” Balas Ji Eun sembari mendekap lengan Marc yang melingkar dipinggangnya.
Tanpa mereka sadari. Dibalik kaca mobil Ferarri putih sana, seseorang teus memperhatikan mereka dengan geram. Tangannya makin mencengkram kuat stir mobil. Aku sudah memperingatkan kalian. Dan aku tidak akan mengulanginya dua kali.
“Halo..ini aku Scott. Aku punya pekerjaan untukmu, dan tentunya kali ini tidak akan murah.”

Hanna tentu belum lupa dengan tatapan bengis Scott waktu itu. Tapi, entah mengapa gadis kecil itu begitu merindukan sosok Scott. Ia benar-benar ingin bertemu dengan pria yang pernah membuatnya ketakutan setengah mati itu.
Dan tentu saja, bahkan seperti hayalan. Sosok Scott muncul didepan Hanna dengan senyum hangat melengkung sempurna dibibirnya.
“Hei, tuan putri..sedang apa?” Tanya Scott lembut. Pria itu tak mau gadis kecilnya ketakutan lagi padanya seperti waktu itu, “..dimana kakakmu? Dan tadi kulihat kau bersama seorang teman.”
“Le-Leo..Leo sudah..pulang.” Jawab Hanna dengan suara bergetar. Meskipun meindukan pria didepannya ini, Hanna pun tak bisa menghilangkan rasa takutnya pada pria itu.
“Begitu, ya? Kalau begitu..ini untukmu.” Ujar Scott sembari memberikan sebuah paper bag pink pada Hanna.
Penasaran, segera gadis kecil itu membuka paper bag pink tadi dan menemukan sebuah gaun biru cantik, “..ku harap kau suka. Jujur, aku tidak terlalu pandai dalam memilih gaun.”
Senyum lebar seketika mengembang diwajah Hanna. Pria ini tak sejahat waktu itu lagi, pikir gadis kecil itu.
“Aku suka. Terima kasih.”
Scott mulai terbawa suasana. Pria itu langsung saja memeluk tubuh mungil itu erat. Seperti tak ada lagi hari esok baginya untuk memeluk tubuh mungil itu. Daddy merindukanmu, princess. Sangat merindukanmu.
Mungkin inilah yang dirasakan semua ayah didunia ini ketika melihat putri kecil mereka bahagia. Rasa bahagia yang bahkan tak mampu digambarkan dengan kata-kata. Ataupun diukir dengan tinta terindah apapun. Daddy akan membuat keluarga kita utuh lagi, sayang. Daddy akan rebut ibumu dari pria jahat itu. Daddy janji.

*************************

          Ji Eun meremas kuat gaun biru itu dengan geram. Entah rencana apa lagi yang dibuat pria itu. Namun, Ji Eun tak mendapat firasat baik saat ini.
Segera wanita itu mengambil ponselnya dari meja tidur dan menekan beberapa nomer yang sudah ia hafali luar kepala.
Tak berselang lama, seseorang menjawab panggilan Ji Eun dari ujung sambungan telepon sana.
[Halo, Ji Eun..ada apa? Tumben kau menelepon duluan?]
“Marc..bagaimana ini?”
Sejenak pria diseberang sana terdiam seperti sedang mencerna situasi, [..ada apa?] nada bicaranya pun terdengar serius sekarang.
“Aku baru saja menemukan gaun biru milik Hanna. Dan aku yakin, ini pemberian dari Scott. Aku takut jangan sampai Scott sedang merencanakan sesuatu yang jahat untuk Hanna.”
Keluh Ji Eun. Waniat itu bahkan tak bisa menahan tangan juga suaranya yang teus bergetar.
[Ji Eun..dengar. Aku berjanji padamu kalau Hanna tidak akan kenapa-kenapa. Scott pun tidak akan gila menyakiti putrinya sendiri dan kalau pun itu sampai terjadi. Aku yang akan memberinya sedikit pelajaran.]
Perkataan Marc tak lantas membuat Ji Eun tenang. Wanita itu tau benar sifat Scott. Apapun yang menjadi kehendak pria itu, kalau belum terwujud, dia tak akan berhenti. Dan meski dihalangi dengan cara apapun, Scott tidak akan menyerah, [..Ji Eun..kau dengar aku kan?]
“Iya, Marc. Tapi..bagaimana kalau dia juga menyakitimu? Aku tidak mau kalau sampai kau juga menjadi sasaran Scott.”
[Apapun akan aku hadapi untuk melindungi kalian berdua, Ji Eun. Aku janji. Dan dimana Hanna sekarang?]
“Disekolah.”
[Kalau begitu, biar aku yang menjemputnya sepulang sekolah nanti.]
“Baiklah. Teima kasih, Marc. Maaf kalau aku terusmerepotkanmu.”
[Hei..itu bukan merepotkan namanya. Kalian berdua sudah menjadi bagian dari tanggung jawabku, hm?]
Ji Eun tersenyum meski wanita itu tau, Marc tidak mungkin melihatnya tersenyum sekarang.
“Terima kasih Marc..sungguh..terima kasih.” Ucap Ji Run tulus.
Entahlah Marc..entah aku harus merasa tenang sekarang atau terusmerasa khawatir. 

Marc sudah tiba didepan sekolah Hanna, 5 menit sebelum lonceng pulang berbunyi. Dan tak berselang lama, sebuah mobil Ferrari putih pun ikut terparkir dibelakang mobil Marc. Tentu bisa ditebak, siapa lagi pemilik Ferarri putih ini kalau bukan Scott Redding.
“Mau apa kau kesini?” Tanya Marc dingin.
“Harusnya aku yang tanya Marc..sedang apa kau disini?”
Keduanya saling berpandang sengit, “..tentu saja aku datang untuk menjemput Hanna. Aku tidak mau kalau dia sampai bersamamu.”
Scott mengepal kedua tangannya kesal, “..kau tidak berhak memisahkanku dari putriku Marc..kau sama sekali tidak berhak.”
“Aku berhak Scott..sama berhaknya dengan ibumu yang dulu sudah memisahkanmu dari Hanna sewaktu Ji Eun mengandungnya.” Sambar Marc datar namun mampu menusuk hati Scott.
Pria itu sejenak terdiam. Marc sudah terlalu banyak tau, tapi..itu tak akan menjadi halangan untuk seorang Scott Redding bukan?
“Diam kau bajingan! Hanna itu putriku, dan tak ada seorang pun termaksud kau yang bisa memisahkanku dari putriku sendiri!”
“Daddy?”
Suara kecil itu sontak membuat kedua pria tadi membeku ditempat. Dan serempak memutar tubuh mereka kebelakang.
“Ha-Hanna..”

To Be Continued…

Cuplikan Part 10 :

“Eonni..ayo katakan padaku kalau dr. Scott penipu!” Desak gadis kecil itu sembari terisak. Sedang ketiga orang dewasa didepannya hanya mampu terdiam dan tak memberi jawaban apapun pada gadis kecil itu.

Will Posting Soon.. 😊

Sorry ya guys kalo masih rada-rada jelek gimanaaaa gitu 😔 authornya lagi error banget akhir-akhir ini 😭 by the way, author tetap menunggu kritik dan saran kalian kok dalam kolom komentar juga jempol kalian ☺️ Terima kasih sudah membaca 😉 jangan jadi SILENT READER, ya?! 😘

13 thoughts on “Tell Your Mom, I Love Her! #9

  1. Seruuu! feelnya dapet, alurnya rapi, enak dibaca pokoknya 😀
    maaf ya baru komen di part 9 ini soalnya aku baru baca FFnya hari ini hehe 😀
    btw kenapa ff IU-Marc ada yg diprotect:'( jadi gak bisa dibukaa

    Fighting Author-nim ^^

    1. Makasih reader nim ☺️ oh ya, soal FF IU-Marc yang diprotect itu, solnya mengandung unsur dewasa..jadi haru aku protect..tapi, kalo kamu mau kamu bisa follow twitter aku di @LeaObiraga nanti aku kirim passwordnya lewat DM 😉 by the way gumawo reader nim sudah membaca ☺️

  2. kyaaaa….. makin seru XD
    gak sabar nunggu lanjutannya !!!!!
    Hwaiting Thor,Jgn lama2 dilanjutnya hehe
    btw,aq jg pgn baca yg di protect itu XD
    ntar aq follow deh

    1. Aahh..
      Makasih banyak yaa udah mau mampir ke rumah author yang sederhana ini huehehehe 😅😅
      Maaf authornya baru nongol..soalnya masih ngumpulin nyawa sama ide buat lanjutin FF..
      Mampir terus yaa dirumah author ini hehehe..dan makasih banyak sekali lagi udah membaca 😁😁

Leave a reply to sweetest fictions Cancel reply