KPOP Fanfiction

Let Me Love You – Part 2

READ THIS BEFORE YOU READ THE STORY !

Di sini tidak menerima yang namanya ‘SILENT READER’! Setelah membaca wajib meninggalkan jejak such as Like, Comment (Kritik dan Saran dibutuhkan author untuk cerita-cerita selanjutnya), atau pun Share…

Ok… demikian himbauan dari author…sekian dan terima kasih ^^

Enjoy the story ^^

* * * * * * * * * *

 

PART 2

 

Taehyung sudah menyiapkan sarapan pagi untuk Yoora, menyajikannya di atas meja. Harusnya Taehyung membangunkan Yoora pagi ini. Tapi mengingat kejadian semalam, Taehyung enggan berjalan masuk ke kamar gadis itu untuk membangunkannya. Mungkin nona Yoora butuh istirahat yang banyak, batinnya. Kemudian Taehyung mulai melakukan rutinitasnya, mulai dari mencuci pakaian kotor, membersihkan rumah dan akhirnya bersiap-siap pergi berbelanja untuk mengisi persedian bahan  makanan yang sudah habis.

Taehyung baru akan melangkah keluar dari apartemen sampai ia melihat sosok Yoora yang sedikit lunglai berjalan menuju counter dapur. Meski sedikit senggan, tapi Taehyung tetap berjalan kearah gadis itu menahan tubuhnya dan membantunya berjalan ke arah meja makan dekat counter dapur. Hanya saja, ada yang aneh. Tidak ada bentakan atau pun makian. Gadis itu hanya diam dan membiarkan Taehyung menuntun tubuh lunglainya.

“Mmm..nona, aku akan keluar sebentar untuk berbelanja bahan makanan. Aku akan segera kembali.” Pamit Taehyung kemudian hendak melangkahkan kakinya menjauh, sampai Taehyung merasa lengannya di cengkram lemah oleh tangan mungil Yoora.

“Tae-Taehyung, to-tolong temani aku sebentar saja. Kepalaku pusing sekali dan tubuhku sangat lemas.” Pinta Yoora yang hanya di jawab anggukan patuh pemuda bersurai coklat gelap itu, kemudian duduk di samping gadis itu.

Taehyung menemani Yoora sampai gadis itu menghabiskan sarapannya, membantu gadis itu kembali ke kamarnya setelah membersihkan meja makan.

“Taehyung..bisa antar aku ke kamar mandi? Aku ingin membersihkan wajahku dan menyikat gigi.”  Yoora benar-benar tidak berdaya sekarang. Rasa pusing yang berputar dikepalanya masih menyiksanya dan membuatnya seakan melayang-layang, “..maaf kalau aku  merepotkanmu.” Gumam Yoora pelan tapi bisa didengar Taehyung dengan jelas, membuat pemuda itu terdiam sejenak. Tidak pernah gadis itu seperti ini padanya. Merasa tidak enak padanya. Ini hal baru dan pertama kali setelah setahun Taehyung tinggal dan bekerja dengan gadis itu.

“Ti-tidak apa-apa nona. Aku sudah seharusnya melayani nona dengan baik.” Jawab Taehyung sembari tersenyum lembut kemudian mendudukan gadis itu di kloset yang tertutup, “..ma-mau aku bantu?” tanya Taehyung lagi, namun sedikit ragu. Karena biasanya gadis itu akan menolak dengan membentaknya.

“Ya. Tolong.” Balas Yoora pelan sembari melengkungkan senyum kecil di bibirnya.

Kembali Taehyung terpaku dan terdiam. Jantungnya memompa dua kali lebih cepat dari normalnya. Apa..apa ini benar terjadi atau aku salah lihat? Nona Yoora tersenyum padaku? Batin Taehyung tak yakin dengan apa yang dia lihat.

Tidak ada makian ataupun bentakan. Gadis itu hanya terdiam saat Taehyung membantunya untuk membersihkan wajahnya dan kemudian menggosok giginya. Ya…nona Yoora hanya terlalu lemas untuk melakukan ini, Taehyung…jangan terlalu banyak berharap…batin Taehyung lagi.

Yoora sudah kembali berbaring di atas kasurnya. Setelah memastikan gadis itu sudah kembali terlelap dengan nyaman, Taehyung kemudian berjalan keluar untuk pergi membeli bahan-bahan makanan. Sepanjang perjalanan, Taehyung hanya terus memikirkan sikap Yoora pagi ini yang bisa dibilang aneh dan tidak biasa.

“Nona hanya sedang tidak sehat, makanya dia butuh bantuanku. Iya…pasti begitu.” Gumam Taehyung lebih pada dirinya sendiri.

 

* * * * * * * * * * * *

 

            “Jadi bagaimana?” tanya Daeum dari ujung sambungan telepon.

“Apanya yang bagaimana?” tanya Yoora kembali sembari mengangkat sebelah alisnya, bingung dengan arah pertanyaan Daeum.

“Taehyung. Sudah kau lakukan seperti yang aku katakan padamu?”

“Sudah. Apa kau yakin ini akan berhasil? Aku takut akan mengacaukan semuanya nanti. Aku takut kalau sisi egois ku kembali menguasaiku.” Ujar Yoora dengan nada yang tidak biasa didengar oleh Daeum. Ada khawatir dan rasa tidak percaya diri pada nada bicaranya. Berbeda dengan Yoora yang ia kenal percaya diri dan tidak kenal takut.

“Apa kau benar-benar yakin dengan perasaanmu?”

“Maksudmu..apa?”

“Maksudku..apa kau benar-benar mencintai Taehyung? Atau kau hanya sekedar merasa bersalah karena selama ini memperlakukan Taehyung dengan kasar?”

“Entahlah, Daeum. Aku hanya tidak mengerti. Aku tidak mengerti diriku akhir-akhir ini yang benci pada diriku sendiri setelah berlaku kasar pada Taehyung. Aku tidak mengerti pada diriku sendiri yang merasa terluka melihat Taehyung bersedih dan menangis dalam diam. Aku tidak mengerti pada diriku sendiri yang ingin selalu berada disamping Taehyung. Dan aku tidak mengerti pada hatiku yang menjadi hangat bahkan saat hanya melihatnya saja.”

Ada hening sejenak diantara Yoora dan Daeum sampai akhirnya Yoora mendengar bunyi ‘bip bip’ dari pintu depan apartemennya, “..Taehyung sudah kembali. Aku akan menghubungimu lagi nanti.”

“Baiklah. Tapi ingat ini. Kau hanya perlu melakukan yang hatimu ingin lakukan. Jangan biarkan sisi egois mu menang, Yoora. Karena kurasa..kau..sudah jatuh cinta pada Taehyung.”

Yoora terdiam mendengar kalimat terakhir Daeum. Dan baru Yoora akan menjawab kalimat Daeum, sambungan telepon mereka sudah terputus. Gadis itu kembali berbaring diatas kasurnya. Memikirkan kembali kalimat terakhir Daeum.

Apa aku benar-benar sudah jatuh cinta padanya?

 

..to be continued..